Sejarah Toto Gelap (Togel) Di Indonesia
Toto gelap (togel) adalah pertaruhan menebak angka yang akan keluar dalam undian, yang jika kamu menang akan dibayar dengan harga yang kamu inginkan. Tapi kali ini kita bahas sejarahnya yaa, karena dahulu zaman soeharto sempat dilegalkan di Indonesia lhoo, jual beli undian ini sempat dilegalkan karena presiden Soeharto percaya upaya pelegalan ini sebagai sumber pemasukan usaha pembangunan daerah. Sampai akhirnya dianggap melanggar hukum.
Sejarah Toto Gelap Di Indonesia
Togel memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Nama togel adalah singkatan dari Toto Gelap yaitu menebak angka ini bernama toto karena saat zaman Seoharto pernah dilegalkan. Lalu bagaimana bisa sampai dilegalkan pemerintah ?
Sebagian besar masyarakat indonesia tidak mengira bahwa permainan lotre ini hadri setelah era sumbang dana sosial berhadiah atau yang biasa disebut SDSB. Padahal nyatanya tidak seperti bandar-bandar judi asal Cambodia. Lotre jenis ini sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda.
Awal Masuknya Togel Di Indonesia
Masuknya togel di Indonesia muncuk sejak era Kolonial Belanda. Tidak diketahui pasti kapan dan siapa yang membawa permainan ini. Akan tetapi, banyak yang mengatakan bahwa yang membawa permainan ini adalah pedagang-pedagang asing yang masuk ke Indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui sebelum Indonesia merdeka, kebudayaan lokal kita tidak mengenal huruf latin dan angka romawi.
Indonesia dulunya merupakan kumpulan dari kerajaan-kerajaan Hindustan menggunakan bahasa Sansekerta, lalu semenjak ada Sidharta Gautama seorang filsafat dan ilmu pengetahuan budha dan hindu merambah ke seluruh penjuru dunia, kerajaan Sriwijaya pernah menjadi pusat pendidikan Budha dunia dan India.
Pada masa sekarang ini, permainan toto masih belum dikenal masyarakat Nusantara. Dan setelah Belanda menjajah Indonesia, mereka diyakini membawa permainan Lotre toto yang identik dengan dunia hiburan dan dunia malam. Sejak saat itulah penduduk lokal banyak yang terpengaruh oleh orang-orang Belanda dan ikut juga bermain lotre ini.
Saat Belanda ingin sekali mendirikan negara Indonesia Serikat dan sistem kerajaan yang mulai dihapuskan, gubernur, jenderal Hindia Belanda di Batavia(sekarang menjadi Jakarta) mengatur sistem permainan lotre toto sebagai salah satu sarana hiburan dan market. Inilah sejarah toto di Indonesia, baik orang Belanda maupun penduduk lokal juga boleh bermain lotre toto.
Mengapa Namanya Menjadi Togel (Toto Gelap)?
Awalnya terbentuk nama 'togel' ketika permainan toto ini secara resmi berstatus permainan ilegal, namun masih banyak yang bermain secara diam-diam. Maka itulah permainan lotre ini menjadi 'gelap' karena tidak diizinkan oleh pemerintahan lagi. Asalannya sudah jelas karena dari waktu ke waktu pemerintah mengetahui bahwa lotre jenis kemenangannya hanya rekasaya artinya segala sesuatunya telah diatur oleh bandar, makanya ada slogan 'Bandar tidak pernah kalah'.
Peraturan ini dikemukakan oleh presiden pertama Seokarno karena lotre ini berdampak sangat buruk terhadap moralitas bangsa dan tidak sesuai dengan ideologi bangsa. Seokarno mengeluarkan peraturan Keppres no.114 tahun 1965 yang menyatakan bahwa segala bentuk perjudian lotre dianggap ilegal karena dianggap merusak moral anak bangsa. Kebijakan tersebut dikeluarkan pada masa pembentukan dan dibuatnya Manifesto Politik (Manipol) sebagai hasil kompromi Soekarno dan D.N Audit.
Togel Dimasa Orde Baru
Setelah era soekarno usai, sejarah togel di Indonesia memasuki babak baru. Lotre toto bisa kembali dimainkan dan sistemnya diatur oleh pemerintah seperti Pemda, dan pemerintahan pusat. Namun di era ini togel tidak lagi seperti permainan judi. Togel dijalankan bukan sebagai lotre melainkan cuma sekedar kupon olahraga berhadiah.
Pada tahun 1968, Pemda Surabaya sudah mengeluarkan Lotto (Lotre Totalisator), untuk mengumpulkan dana. Hal itu tentu saja untuk mengumpulkan dana PON yang akan diadakan di Surabaya. Adapula yang namanya NALO (National Lotre). NALO ada saat gubernur Ali Sadikin membentuknya untuk diselenggarakannya Forecast Inggris dengan bentuk yang sederhana dan tidak menimbulkan efek perjudian. Hadiah yang sudah ditebak ini ajab dibago oleh penyelenggara, pemerintahan, dan si penebak.
Pada saat itu undian diyakini tidak akan membawa dampak buruk dalam kehidupan sosial. Maka dari itu, pada tahun 1987, Porkas mulai berkembang dan berubah namanya menjadi Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (KSOB).
Di zaman yang sama pemerintah membuat lagi undian bernama SDSB atau Sumbangan Dana Sosial Berhadiah. Dari sinilah sejarah awalnya jenis togel modern yang eksis secara diam-diam di Indonesia. Penyelenggaraan SDSB di Indonesia sangat berhasil sampai-sampai bisa menghimpun uang yang sangat masif jumlahnya. Dalam waktu kurang dari 1 tahun SOB berhasil mengumpulkan dana sekitar 221,2 miliar!!, jumlah yang sangat fantastis yang padahal dizaman itu harga barang dan jasa masih sangat murah. Hal ini membuat beberapa oknum pemerintah yang tergoda dengan uang sebanyak itu yang akhirnya korupsi dengan mengambil bagian masing-masing dengan jumlah yang sangat besar. Dengan harapan dapat memajukan beradaban Indonesia dengan dana itu justru sebaliknya, ekonomi masyarakat Indonesia semakin terpuruk dan memburuk.
Akhirnya MUI dan Organisasi lainnya memberikan keputusan untuk melarang segala jenis lotre dan undian diilegalkan di seluruh Indonesia.
Namun masyarakat yang sudah tergila-gila sudah terlanjur mencintai aktivitas ini dan tidak berhenti sampai situ, mereka tetap melanjutkan permainan undian ini dengan cara sembunyi-sembunyi.
Sekarang oknum-oknum penyelenggara mengikuti pasaran Singapura. Karena permainannya ini sudah secara sembunyi-sembunyi, toto pun akhirnya disebut togel (toto gelap). Hingga saat ini perkembangan togel di Indonesia mengikuti Singapura hingga sekarang sudah banyak pasar toto gelap secara online yaitu toto yang lebih modern seperti saat ini.
Oke itu saja pembahasan kita kali ini semoga bermanfaat dan menambah wawasan....
.jpg)
Komentar
Posting Komentar